Relasi, Februari

0

Memahami orang lain bukan pekerjaan sepele. Pemahaman akan individu memerlukan relasi timbal-balik. Pemahaman tidak bisa didapat jika hanya satu pihak yang berusaha. Mungkin awalnya bisa, tetapi pihak pemaham akan merasa melakukan suatu hal yang sia-sia. Nyatanya, itu memang sia-sia. Buat apa pemahamam yang hanya berusmber dari satu sisi? Bohong.

Menyatukan perbedaan itu sulit. Jangankan yang baru kenal satu-dua tahun, yang sudah kenal sembilan tahun pun masih sulit untk disejajari. Tidak heran apabila sering terjadi salah paham. Bukan hanya kurang pengertian dari para pihak yang terlibat, melainkan karena menyatukan perbedaan asli sulit.

Mencari ide bukan hal mudah. Waktu enam tahun belum cukup lama untuk mengenal dunia yang sedang kugeluti ini. Hanya mencari ide yang notabene ada di mana-mana pun revisi berulang-ulang harus dilakukan. Betapa ini membuktikan dunia tulis-menulis bukan dunia yang bisa diremehkan.

Menstrabilkan semangat itu tantangan berat. Writer block dan mood seringkali dijadikan alasan. Namun, writer block dan mood tidak pernah ada dalam kamus tulis-menulis. Semua bergantung semangat dan kerajinan sang penulis. Dan... aku belum bisa rajin bersemangat setiap saat.

Pada akhirnya, semua perjuangan yang dilakukan manusia dunia tidak ada yang mudah. Butuh usaha keras dan penuh niat untuk menjalankan setiap hal yang bermuara pada kata “sukses”. Selain itu, setiap yang dilakukan manusia memiliki relasi dengan hal-hal lain yang sudah, sedang, atau akan dilakukan. Niat tulus dan usaha keras akan sia-sia jika dinodai meski hanya setitik hitam di kain putih puluhan meter.

0 komentar:

Posting Komentar